Pertamina Tegaskan Etanol pada BBM Lumrah untuk Tekan Emisi
Jakarta, 3 Oktober 2025 (cvtogel)— PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa pencampuran etanol ke dalam bahan bakar minyak (BBM) merupakan langkah lumrah yang sudah lama diterapkan di banyak negara, sekaligus menjadi strategi untuk menekan emisi gas rumah kaca di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina menyebut, penggunaan bioetanol dapat membantu menurunkan emisi karbon hingga 2,8 juta ton CO₂ per tahun, atau sekitar 1,9 persen dari total emisi tahunan nasional. “Etanol bersifat oksigenatif dan memiliki angka oktan tinggi, sehingga membuat pembakaran lebih sempurna sekaligus meningkatkan kualitas BBM,” jelasnya.
Pertamina telah melakukan uji coba produk campuran etanol pada BBM, salah satunya melalui Pertamax Green, yang mulai tersedia di beberapa SPBU. Pencampuran ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan roadmap transisi energi dan target pemerintah menuju net zero emission 2060.
Selain manfaat lingkungan, pencampuran etanol juga diyakini mampu meningkatkan performa kendaraan. Dengan campuran 5 persen etanol misalnya, nilai oktan bensin dapat meningkat setara dengan RON lebih tinggi.
Meski demikian, Pertamina mengakui terdapat sejumlah tantangan dalam implementasinya. Produksi bioetanol dalam negeri masih terbatas, di mana dari 13 produsen hanya sebagian kecil yang memiliki fasilitas “fuel grade” agar dapat digunakan langsung sebagai campuran BBM. Selain itu, isu kompatibilitas mesin, potensi dampak pada lahan pangan, serta kebutuhan regulasi standar nasional masih perlu diperhatikan.
“Ini bukan hal baru, banyak negara sudah lama memakai campuran etanol di bensin mereka. Tantangannya justru pada bagaimana kita membangun ekosistem produksi dan distribusi bioetanol di dalam negeri agar berkelanjutan,” ungkap pihak Pertamina.
Pemerintah sendiri terus mendorong diversifikasi energi berbasis biomassa sebagai bagian dari transisi energi. Kehadiran bioetanol diharapkan tidak hanya menekan emisi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor BBM serta membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian dan energi terbarukan.
