October 17, 2025

Ortu Siswi Semarang yang Viral Sekolah Lewat Sungai Kini Diminta Pergi Warga: Kisah Haru yang Berujung Kontroversi

Semarang – Sebuah kisah menyentuh dari pttogel Semarang yang sempat viral beberapa waktu lalu kini berbalik arah menjadi kontroversi. Orang tua dari siswi yang sempat mencuri perhatian publik karena setiap hari harus menyeberangi sungai demi pergi ke sekolah, kini justru diminta meninggalkan tempat tinggalnya oleh sebagian warga. Peristiwa ini sontak memancing reaksi beragam dari masyarakat, baik di dunia nyata maupun jagat maya.

Kisah Awal: Perjuangan Menyentuh Hati Banyak Orang

Beberapa waktu lalu, publik dibuat terharu oleh video seorang siswi di Semarang yang harus menyeberangi sungai deras hanya untuk sampai ke sekolahnya. Dalam video yang viral itu, sang anak tampak menenteng sepatunya sambil berjalan di atas batang kayu yang dijadikan jembatan darurat oleh warga. Kejadian tersebut sontak memancing simpati luas dari masyarakat, tokoh masyarakat, hingga pemerintah daerah.

baca juga: efek-tarif-trump-mulai-terasa-pabrik-seret-ekonomi-as-ngerem-mendadak

Respons cepat pun muncul dari berbagai pihak, termasuk janji untuk memperbaiki akses jalan dan memberikan bantuan pendidikan. Banyak yang menilai bahwa perjuangan si anak dan peran orang tuanya adalah cermin kegigihan dalam menghadapi keterbatasan.

Balik Arah: Warga Minta Keluarga Pindah

Namun, beberapa hari terakhir, suasana berubah drastis. Sebagian warga di lingkungan tempat tinggal keluarga siswi tersebut justru meminta agar orang tua sang anak meninggalkan wilayah tersebut. Alasannya cukup beragam. Ada yang mengeluhkan bahwa pemberitaan yang terlalu viral justru memberikan citra negatif pada wilayah tersebut. Ada juga yang menuduh bahwa video yang dibuat keluarga itu adalah “settingan” demi mencari simpati dan bantuan.

Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mereka merasa tidak nyaman dengan adanya perhatian berlebihan dari luar, yang membuat kampung mereka jadi sorotan. Beberapa menyebutkan bahwa kondisi sungai dan akses jalan memang sudah lama seperti itu, dan semua warga juga mengalaminya, bukan hanya keluarga tersebut.

Klarifikasi dari Orang Tua Siswi

Menanggapi tudingan dan permintaan warga, orang tua siswi akhirnya angkat bicara. Sang ayah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berniat mencari belas kasihan atau mencoreng nama baik kampung. Ia mengatakan bahwa video tersebut diambil oleh orang lain dan diunggah tanpa sepengetahuannya.

“Kami hanya ingin anak kami tetap sekolah, walau harus melewati sungai. Tidak ada niat buruk sama sekali. Kami pun tidak meminta uang atau bantuan apa pun,” ujarnya dengan nada lirih.

Sang ibu juga menambahkan bahwa keluarga mereka memang hidup serba kekurangan, dan satu-satunya fokus mereka adalah pendidikan anak. Ia menyayangkan reaksi keras dari beberapa warga yang justru memperkeruh keadaan.

Reaksi Netizen dan Pemerintah

Di media sosial, banyak netizen yang memberikan dukungan moral kepada keluarga siswi tersebut. Sebagian besar mengecam tindakan warga yang meminta mereka pergi, apalagi tanpa dasar yang kuat. Banyak yang menyayangkan bahwa kisah perjuangan yang semula menyentuh hati, kini berubah menjadi ajang perundungan sosial.

Sementara itu, pemerintah daerah belum memberikan pernyataan resmi terkait permintaan warga tersebut. Namun, pihak kelurahan setempat menyatakan akan segera melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

“Kita tidak ingin ada warga yang merasa dikucilkan. Semua perlu didengar, dan solusi terbaik harus dicari bersama,” ujar seorang pejabat kelurahan.

Tantangan di Balik Kisah Viral

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa tidak semua kisah viral berakhir indah. Di balik perhatian publik, sering kali tersimpan tekanan sosial yang tidak terlihat. Ketika seseorang atau keluarga menjadi sorotan, mereka bisa saja justru menghadapi konsekuensi sosial di lingkungan sekitarnya.

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa empati masyarakat luas kadang tidak berjalan seiring dengan dukungan dari lingkungan terdekat. Ketika satu keluarga berani menunjukkan kenyataan pahit mereka, bukan simpati dari sekitar yang muncul, melainkan kecurigaan dan kecemburuan.

Penutup

Kisah siswi Semarang yang harus sekolah dengan menyeberangi sungai semula menjadi simbol perjuangan dalam dunia pendidikan Indonesia. Namun kini, ia dan keluarganya harus menghadapi tekanan sosial yang tidak kalah berat. Diharapkan, semua pihak dapat menahan diri dan mencari solusi damai, tanpa menyudutkan siapa pun.

Pemerintah, masyarakat, dan media sebaiknya juga lebih bijak dalam menyikapi isu-isu seperti ini. Karena pada akhirnya, anak-anak Indonesia berhak atas pendidikan yang layak, tanpa harus menanggung beban sosial yang tidak semestinya.

sumber artikel: www.storagehainescity.com

More Stories

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.