Forum Buddhis: Pemasangan “stair lift” Borobudur bentuk keterbukaan
Jakarta – Direktur Forum Buddhis Indonesia (FBI) Adian Radiatus menganggap pemasangan stair lift atau penganjung tangga di Candi Borobudur, Jawa Tengah, sebagai langkah menuju kemudahan dan keterbukaan tempat ibadah bagi umat Buddha dalam menjalankan aktivitas keagamaan, pariwisata, dan penelitian.
“Tentu pemasangan ini telah dipertimbangkan dengan sangat matang, termasuk mempertimbangkan aspek konservasi dari candi itu sendiri. Pemerintah tentu tidak ingin merusak, apalagi menghancurkan situs bersejarah yang berharga,” ungkap Adian di Jakarta pada cvtogel hari Kamis.
Pemasangan stair lift di Borobudur dilakukan bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron. FBI meyakini bahwa pemasangan ini akan memberikan banyak manfaat, khususnya dalam memudahkan akses bagi setiap pengunjung.
Adian juga menegaskan bahwa pemasangan stair lift dilakukan dengan hati-hati, mengingat Borobudur adalah bangunan bersejarah yang diakui secara global.
Selain itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon telah melibatkan berbagai ahli untuk memberikan pertimbangan sebelum pelaksanaan pemasangan stair lift.
“Di negara lain, stair lift maupun chair lift untuk meningkatkan akses bagi pengunjung di situs warisan dunia telah dipasang, seperti di Angkor Wat, Kamboja; Gereja Saint Peter, Italia; Forbidden City, China; dan Parthenon Acropolis, Yunani,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia juga perlu merasa bangga atas pemasangan stair lift ini. Selain memberikan kemudahan, alat bantu ini memiliki makna monumental, karena digunakan oleh dua pemimpin negara besar.
“Ada keistimewaan bahwa pengguna pertama dari stair lift ini adalah pemimpin negara maju. Sebagai tuan rumah, ini merupakan kebanggaan tersendiri dalam sejarah, serta menjadi catatan penting bahwa kekuatan Candi Borobudur tetap utuh tanpa terpengaruh oleh pemasangan ini,” kata Adian.
Dia juga menekankan bahwa pemasangan stair lift sebaiknya tidak dipolitisasi, karena dikhawatirkan dapat membingungkan umat dan membuka kemungkinan untuk kepentingan lain.
“Saya percaya bahwa beberapa rekan yang memberikan kritik terhadap pemasangan stair lift ini melakukannya karena kecintaan yang mendalam terhadap Candi Borobudur. Munculnya kritik tersebut adalah wajar karena mereka belum mendapatkan informasi yang lengkap,” jelasnya.
Berbagai masukan tersebut, kata Adian, mencerminkan kewaspadaan agar semua pihak memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan Borobudur dari berbagai potensi kerusakan.
