October 7, 2025

Bappenas Dorong Keterlibatan Petani Milenial dalam Pertanian Modern

Jakarta, 4 Oktober 2025 (CVTOGEL)— Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terus mendorong keterlibatan generasi muda, khususnya petani milenial, dalam mewujudkan pertanian modern berbasis teknologi atau smart precision agriculture. Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mempercepat swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

Tenaga Ahli Utama Bappenas Frans B.M. Dabukke menegaskan bahwa peran petani milenial menjadi kunci regenerasi sektor pertanian sekaligus motor penggerak inovasi di lapangan. “Kita ingin pertanian menjadi sektor yang menarik dan berdaya saing tinggi bagi generasi muda. Dengan pemanfaatan teknologi, petani bisa meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ujar Frans dalam kegiatan Festival Panen Raya Komunitas 10 Ton di Subang, Jawa Barat.

Dalam festival tersebut, para petani muda memperagakan penggunaan drone untuk penebaran benih padi, sebagai contoh penerapan teknologi presisi yang efisien dan ramah lingkungan. Teknologi ini dinilai mampu menghemat waktu tanam serta meningkatkan hasil panen hingga 10 ton per hektare, bahkan Bappenas menargetkan dapat menembus 14 ton per hektare dalam beberapa tahun mendatang.

Selain itu, Bappenas juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) untuk menyelenggarakan pelatihan pertanian digital, smart farming, dan pengelolaan usaha tani berbasis data bagi petani milenial di berbagai daerah. Upaya serupa dilakukan bersama lembaga internasional seperti IFAD melalui program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) yang berfokus pada pemberdayaan petani muda dan kewirausahaan pertanian di pedesaan.

Meski demikian, sejumlah tantangan masih perlu diatasi, seperti keterbatasan akses modal dan teknologi, kurangnya pelatihan teknis, serta minimnya infrastruktur pendukung seperti jaringan internet dan listrik di wilayah pedesaan. Selain itu, stigma bahwa pertanian adalah profesi tradisional juga menjadi hambatan dalam menarik minat generasi muda.

Untuk mengatasi hal tersebut, Bappenas mendorong penguatan ekosistem inovasi pertanian melalui pembentukan inkubator teknologi pertanian dan skema pembiayaan mikro bagi petani muda. Pemerintah juga membuka peluang kerja sama dengan sektor swasta, startup agritech, serta lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulum pertanian modern dan pilot project pertanian presisi di berbagai daerah.

“Jika petani milenial diberikan ruang, dukungan, dan teknologi yang tepat, mereka bukan hanya bisa meningkatkan produktivitas nasional, tetapi juga menciptakan model bisnis pertanian masa depan yang berkelanjutan,” tutup Frans.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.