DPR RI Rayakan HUT ke-80, Begini Sejarah Terbentuknya Parlemen di Indonesia

Jakarta, 29 Agustus 2025 (cvtogel) – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) hari ini genap berusia 80 tahun. Tanggal 29 Agustus diperingati sebagai hari lahir DPR karena pada hari yang sama tahun 1945, Presiden Sukarno membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang kemudian menjadi cikal bakal parlemen Indonesia.
Awal Mula dari Volksraad
Sejarah parlemen di tanah air sejatinya dimulai sejak masa kolonial Belanda. Pada 1918, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Volksraad atau Dewan Rakyat. Lembaga ini hanya bersifat konsultatif, tanpa kewenangan nyata dalam menentukan kebijakan, namun menjadi tonggak pertama hadirnya wadah perwakilan rakyat di Indonesia.
KNIP: Cikal Bakal DPR RI
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kebutuhan akan lembaga legislatif segera mengemuka. Pada 29 Agustus 1945, Presiden Sukarno mengukuhkan KNIP yang beranggotakan tokoh-tokoh pergerakan, termasuk Mr. Kasman Singodimedjo, Mr. Sutardjo Kartohadikusumo, Mr. J. Latuharhary, hingga Adam Malik. Sidang pertama KNIP digelar di Gedung Kesenian Jakarta (saat itu bernama Schouwburg).
Awalnya, KNIP hanya berfungsi sebagai penasihat presiden. Namun melalui Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada 16 Oktober 1945, kewenangan legislatif dialihkan kepada KNIP sehingga lembaga ini benar-benar menjadi parlemen sementara Indonesia.
Dari DPR-RIS hingga DPR Hasil Pemilu 1955
Seiring perkembangan politik, Indonesia sempat berubah bentuk menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) pada 1949. Saat itu dibentuk parlemen bicameral, yakni DPR RIS dan Senat. Namun sistem serikat hanya bertahan singkat.
Pada 1950, Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan dan menghadirkan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS). Puncaknya, pada 1955 digelar pemilu pertama, yang melahirkan DPR hasil pemilihan umum dengan legitimasi rakyat. Inilah yang menandai dimulainya sistem parlemen modern di Indonesia.
Perayaan HUT ke-80
Delapan dekade berlalu sejak KNIP berdiri, DPR kini menjadi lembaga legislatif yang memiliki peran vital: membuat undang-undang, mengawasi jalannya pemerintahan, serta menyusun anggaran negara bersama pemerintah.
Dalam perayaan HUT ke-80 tahun ini, DPR kembali menegaskan komitmen untuk memperkuat demokrasi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kerja legislasi yang berpihak pada kepentingan bangsa.