September 14, 2025

Rektor: Unej siap jadi kepanjangan tangan Komnas HAM

Jember, Jawa Timur (cvtogel) – Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna mengungkapkan kesiapan institusinya untuk berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan lembaga tersebut.

“Unej berkomitmen lagi untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia,” ungkap Iwan Taruna saat bertemu dengan Ketua Komnas HAM Anis Hidayah di Gedung Rektorat Unej pada hari Jumat.

Ia menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini, terutama karena Unej berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang inklusif, setara, dan demokratis, sehingga kerjasama ini sesuai dengan visi Unej sebagai universitas yang peduli terhadap masalah kemanusiaan.

“Kami merasa bangga dapat melanjutkan kerjasama ini, terutama dengan Ibu Anis yang merupakan lulusan FH Unej dan tokoh Migrant Care yang kini menjabat sebagai Ketua Komnas HAM,” tambahnya.

Menurutnya, kerjasama ini menjadi momen penting untuk membantu visi Unej sebagai institusi yang peduli pada isu-isu kemanusiaan.

“Unej siap menjadi perwakilan Komnas HAM. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah dengan adanya Center for Human Rights and Migration (CHRM) yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadikan kampus sebagai sumber daya yang berguna bagi banyak orang,” ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Komnas HAM Anis Hidayah memberikan pendapatnya mengenai peran strategis Unej dan Kabupaten Jember.

“Dalam pandangan saya, Jember adalah laboratorium sosial untuk hak asasi manusia. Salah satu contohnya adalah di Jenggawah yang menjadi simbol konflik agraria,” ungkapnya.

Dia mengatakan Unej, sebagai institusi pendidikan tinggi di Jember, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa mahasiswanya tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga pembekalan moral, etika, dan perspektif hak asasi manusia, karena hubungan kemanusiaan adalah yang paling penting dan harus dirawat seumur hidup.

Aktivis hak asasi manusia itu berharap Unej dapat menjadi mitra strategis bagi Komnas HAM dalam mendorong riset dan kajian yang responsif terhadap kebijakan serta pengabdian kepada masyarakat.

“Masih banyak kelompok marginal di Jember yang perlu kami kembangkan bersama. Kami berharap Unej juga dapat membentuk Generasi HAM dan membuka program magister HAM pertama di Indonesia, seperti yang sudah ada di Mahidol University di Asia,” tuturnya.

Sebagai langkah awal yang nyata, penandatanganan PKS juga dilakukan dengan tiga fakultas, yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Usai penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai beberapa program yang akan direalisasikan ke depan, selain pendirian magister HAM di Unej, termasuk program Kemah Pemuda HAM.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap isu-isu kemanusiaan di kalangan mahasiswa dan memberikan mereka kesempatan praktis untuk terlibat langsung dalam advokasi hak asasi manusia di tingkat lokal dan nasional.

Dalam sebuah operasi, petugas berhasil mengamankan sebuah truk yang membawa 1. 366 batang kayu olahan dengan berbagai ukuran, dengan total volume sekitar 16,392 meter kubik, yang diduga kuat berasal dari area hutan pelindung dan akan dikirim ke Bali.
Aswin menjelaskan bahwa tim operasi yang terdiri dari berbagai unit berhasil menangkap tiga orang yang terlibat dalam jaringan distribusi kayu ilegal. G berfungsi sebagai pemilik dan pengelola utama pengangkutan, SHS bertindak sebagai koordinator di lapangan yang mengatur jalur dan proses distribusi, sementara KBK bertanggung jawab atas distribusi dalam jaringan logistik kayu yang tidak sah, mulai dari lokasi pengambilan hingga tempat penjualan kayu ilegal.

Selain menangkap ketiga orang yang diduga terlibat dalam kegiatan ilegal ini, petugas juga menyita beberapa barang bukti, termasuk dokumen palsu berupa bukti angkutan kayu budidaya dari hutan hak yang dibuat oleh G sendiri, serta tiga handphone yang digunakan untuk berkomunikasi dalam distribusi kayu ilegal. Saat ini, ketiga terdakwa sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Jawa Timur untuk melanjutkan proses penyelidikan.

Tindakan ini dimulai dari patroli rutin yang dilakukan oleh petugas Balai Taman Nasional Meru Betiri, yang menemukan sejumlah tunggak pohon yang disebabkan oleh penebangan ilegal di area hutan. Temuan ini menjadi indikasi awal dari dugaan adanya aktivitas pembalakan liar.

Tidak lama setelah itu, petugas menerima laporan dari masyarakat tentang keberadaan sebuah truk yang diduga digunakan untuk mengangkut kayu yang telah ditebang.

Mengenai pengungkapan kasus ini, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, RM Wiwied Widodo memberikan apresiasi terhadap kolaborasi antara berbagai instansi.

“Ke depan, Balai Taman Nasional Meru Betiri akan terus meningkatkan patroli, memperkuat sistem pengawasan, dan mendorong partisipasi masyarakat untuk mencegah terjadinya kejadian serupa. Melindungi kawasan konservasi memerlukan kerja sama dari semua pihak,” kata Widodo.

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.